

Partner Mendengar #FirmanSetiapHari
Roma
Kitab Roma adalah surat Paulus yang ditulis kepada jemaat di Roma. Isinya menjelaskan secara sistematis tentang keselamatan oleh iman, bukan karena perbuatan. Paulus memaparkan kondisi dosa manusia, pembenaran oleh iman, karya Kristus, peran Roh Kudus, serta kehidupan Kristen yang baru. Ia juga membahas hubungan Allah dengan Israel dan menasihati jemaat untuk hidup dalam kasih, kerendahan hati, dan ketaatan kepada otoritas. Surat ini menjadi fondasi penting dalam pemahaman Injil dan ajaran tentang anugerah.
Paulus memperkenalkan Injil sebagai kekuatan Allah untuk keselamatan. Ia menyoroti murka Allah atas dosa manusia dan penyembahan berhala yang membuat manusia hidup dalam kefasikan.
Allah akan menghakimi semua orang dengan adil, baik orang Yahudi maupun bukan, berdasarkan perbuatan mereka, bukan sekadar karena hukum atau identitas religius.
Semua manusia telah berdosa. Hanya oleh kasih karunia melalui iman kepada Kristus, seseorang dibenarkan, bukan oleh perbuatan hukum Taurat.
Abraham menjadi contoh bahwa pembenaran datang melalui iman, bukan perbuatan. Iman seperti Abraham membuat seseorang diterima Allah.
Melalui Yesus, kita diperdamaikan dengan Allah. Dosa masuk lewat Adam, tapi keselamatan datang lewat Kristus yang membawa hidup kekal.
Orang percaya telah mati terhadap dosa dan dibangkitkan untuk hidup baru. Karena itu, mereka tidak boleh hidup dalam perbudakan dosa lagi.
Hukum Taurat menunjukkan dosa, tapi tidak dapat menyelamatkan. Paulus menggambarkan pergumulan batin antara keinginan baik dan kuasa dosa.
Tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada dalam Kristus. Roh Kudus menolong dan menjamin kemenangan serta kasih Allah yang tak tergoyahkan.
Paulus membahas pemilihan ilahi, menunjukkan bahwa keselamatan bukan karena keturunan atau usaha, melainkan karena belas kasihan Allah.
Keselamatan datang melalui iman dan pengakuan kepada Yesus. Paulus mendorong pewartaan Injil agar semua dapat percaya.
Paulus menjelaskan bahwa penolakan Israel bukan akhir. Allah masih punya rencana bagi mereka, dan keselamatan terbuka bagi semua bangsa.
Orang percaya diajak mempersembahkan hidup sebagai ibadah sejati, hidup dalam kasih, kerendahan hati, dan pelayanan yang tulus.
Taat kepada pemerintah dan hidup dalam kasih adalah bagian dari hidup Kristen. Paulus menekankan kesiapan menghadapi kedatangan Kristus.
Paulus menasihati agar umat tidak menghakimi soal makanan atau hari tertentu, melainkan saling membangun dalam kasih dan damai.
Paulus menekankan pentingnya kesatuan dan pelayanan. Ia juga menyampaikan rencana perjalanannya dan harapannya untuk bertemu jemaat di Roma.
Paulus mengirim salam kepada banyak orang di jemaat Roma, mengingatkan mereka akan bahaya ajaran sesat, dan menutup dengan pujian kepada Allah.