top of page
Partner Mendengar #FirmanSetiapHari 

2 Tawarikh

Sejarah Israel setelah kematian Daud dan pemerintahan Salomo. Kitab ini lebih menekankan pada sejarah raja-raja Yehuda, dengan fokus khusus pada pembangunan dan pemuliaan Bait Allah, serta peran imam dan pelayanan di Bait Allah.

Salomo memulai pemerintahannya dengan meminta hikmat kepada Tuhan agar dapat memerintah umat Israel dengan bijaksana. Tuhan mengabulkan permintaannya, memberikan hikmat yang luar biasa serta kekayaan dan kemuliaan. Salomo juga membangun tempat ibadah dan memperkuat kerajaannya.

Salomo mempersiapkan pembangunan Bait Allah, yang akan menjadi tempat penyembahan Tuhan yang agung. Salomo bekerja sama dengan Hiram, raja Tirus, untuk menyediakan bahan bangunan yang diperlukan, termasuk kayu dan batu, menandakan kerja sama internasional dalam pembangunan yang besar ini.

Pembangunan Bait Allah dimulai di Yerusalem pada tempat yang telah ditunjuk oleh Tuhan, di Gunung Moria. Salomo memulai pembangunan Bait Allah dengan meletakkan dasar yang kokoh, dan menyiapkan tempat-tempat yang sangat indah untuk pelayanan Tuhan.

Pekerjaan di Bait Allah dilanjutkan dengan pembuatan berbagai perabotan penting, seperti altar, bejana pembasuhan, dan lampu-lampu, serta perlengkapan lainnya untuk ibadah. Semuanya dibuat dengan sangat terperinci dan indah untuk memuliakan Tuhan.

Tabut Perjanjian dibawa ke dalam Bait Allah dengan penuh kemuliaan. Ketika Tabut Perjanjian masuk ke Bait Allah, hadirat Tuhan turun dalam awan yang menyelimuti rumah Tuhan, menandakan kehadiran-Nya yang kudus di tengah umat-Nya.

Salomo mengucapkan doa penahbisan Bait Allah, memohon agar Tuhan menguduskan rumah-Nya dan mendengarkan doa umat-Nya yang berdoa dengan sungguh-sungguh. Salomo juga memohon agar Tuhan selalu mengampuni umat-Nya ketika mereka bertobat dan kembali kepada-Nya.

Tuhan menjawab doa Salomo dengan menurunkan api dari langit untuk membakar korban bakaran dan memperlihatkan kehadiran-Nya. Tuhan berjanji bahwa jika umat-Nya bertobat dan berdoa, Dia akan mendengar dan menyembuhkan negeri mereka. Salomo merayakan dedikasi Bait Allah dengan sebuah perayaan besar.

Salomo melanjutkan pembangunan di seluruh kerajaannya, memperkuat ekonomi dan pertahanan Israel. Ia juga membangun berbagai kota dan memperluas pengaruh Israel, serta mengatur peribadatan di Bait Allah dengan ketat.

Ratu Syeba mengunjungi Salomo untuk menguji kebijaksanaannya dan terkesan dengan hikmat serta kemakmuran kerajaan Israel. Salomo memberi hadiah kepada ratu dan mengonfirmasi kebijaksanaan yang diberikan Tuhan kepadanya. Kejayaan Salomo dan kerajaan Israel mencapai puncaknya.

Setelah Salomo wafat, anaknya, Rehoboam, menggantikan tahta. Rakyat Israel meminta pengurangan beban kerja, namun Rehoboam menanggapi dengan keras. Akibatnya, sepuluh suku Israel memberontak dan membentuk kerajaan Israel yang terpisah, sementara Rehoboam hanya memerintah di kerajaan Yehuda.

Rehoboam menguatkan kerajaannya di Yehuda dan memperkuat pertahanan kota-kotanya. Meskipun kerajaan terbagi, Rehoboam berusaha menjaga kerajaan Yehuda agar tetap setia kepada Tuhan.

Rehoboam jatuh dalam dosa dan menyembah berhala, yang menyebabkan Tuhan membiarkan Yerusalem diserang oleh raja Mesir, Shishak. Rehoboam bertobat, dan Tuhan menyelamatkan Yerusalem, tetapi kerajaan Yehuda mengalami kerugian besar.

Abia, raja Yehuda, memimpin perang melawan Israel yang dipimpin oleh Yerobeam. Meskipun pasukannya lebih sedikit, Abia menang karena ia bertindak sesuai dengan perjanjian Tuhan dengan bangsa Israel.

Asa, raja Yehuda, memimpin reformasi besar dengan menghancurkan tempat-tempat penyembahan berhala dan memperbaharui perjanjian dengan Tuhan. Asa juga memenangkan pertempuran melawan Zerah, raja Etiopia, berkat pertolongan Tuhan.

Nabi Azarya memberikan penguatan kepada Asa untuk terus setia kepada Tuhan. Asa melakukan reformasi lebih lanjut, menghancurkan tempat penyembahan berhala dan memperbaharui ibadah kepada Tuhan di seluruh Yehuda.

Asa membuat kesalahan dengan meminta bantuan dari raja Aram untuk melawan Israel, alih-alih mengandalkan Tuhan. Nabi Hanani menegur Asa, tetapi ia menolak untuk bertobat, dan akhirnya ia menderita penyakit yang tidak sembuh hingga akhir hidupnya.

Yosafat, raja Yehuda, mengikuti jejak Asa dalam memimpin reformasi agama dan menguatkan kerajaan dengan mengutus pengajaran Taurat di seluruh negeri. Yosafat mengalami keberhasilan dalam peperangan melawan musuh-musuh Yehuda berkat pertolongan Tuhan.

Yosafat menjalin aliansi dengan Ahab, raja Israel, dan ikut berperang melawan Aram. Namun, nabi Mikha memperingatkan mereka, dan meskipun Ahab tewas dalam pertempuran, Yosafat selamat berkat kesetiaannya kepada Tuhan.

Yosafat melakukan reformasi lebih lanjut, memerintahkan hakim-hakim untuk menegakkan keadilan sesuai dengan hukum Tuhan. Yosafat mengajarkan pentingnya ketaatan kepada Tuhan dalam setiap aspek pemerintahan.

Yehuda diserang oleh koalisi musuh, tetapi Yosafat berdoa kepada Tuhan dan memimpin rakyat untuk bertobat. Tuhan memberi kemenangan ajaib kepada Yehuda, dan musuh-musuh mereka dihancurkan tanpa harus berperang.

Yoram, raja Yehuda, melakukan kejahatan besar dengan menyembah berhala dan membunuh saudaranya. Akibat dosa-dosanya, Tuhan menghukum Yoram dengan penyakit yang parah, dan kerajaan Yehuda mengalami serangan dari musuh.

Ahazia, anak Yoram, menjadi raja Yehuda, tetapi ia mengikuti jejak kejahatan ayahnya dan bekerjasama dengan Ahab dari Israel. Ahazia tewas dalam pertempuran, dan Atalia, ibu Ahazia, berusaha merebut takhta dengan membunuh keturunan Daud.

Imam Yoyada memimpin pemberontakan untuk menggulingkan Atalia, yang berusaha merebut takhta. Ia mengangkat Yoas, anak raja Ahazia yang masih bayi, sebagai raja Yehuda, dan memulihkan pemerintahan yang sah di kerajaan Yehuda.

Yoas, yang memerintah setelah Atalia dihancurkan, memulai dengan baik dengan memulihkan Bait Allah. Namun, ketika ia dewasa, ia dipengaruhi oleh penasihat-penasihat yang jahat dan menyebabkan kehancuran spiritual di Yehuda. Setelah membunuh nabi Zakharia, Yoas akhirnya dibunuh oleh pelayan-pelayannya sendiri.

Amazia, raja Yehuda, awalnya memulai pemerintahannya dengan baik, mengalahkan Edom, tetapi kemudian jatuh dalam dosa dengan menyembah berhala dan berperang melawan Israel. Akibatnya, Yehuda mengalami kekalahan, dan Amazia dibunuh oleh para konspirator.

Uzia, raja Yehuda, memulai pemerintahannya dengan sukses dan melakukan reformasi besar, tetapi akhirnya jatuh dalam kesombongan dan berusaha memasuki Bait Allah untuk membakar dupa, yang menyebabkan ia dihukum dengan penyakit kusta.

Jotam, raja Yehuda, memerintah dengan bijaksana dan melakukan reformasi untuk memperkuat kerajaan Yehuda. Meskipun ia memerintah dengan baik, bangsa Yehuda masih hidup dalam dosa.

Ahaz, raja Yehuda, melakukan kejahatan besar dengan menyembah berhala dan membentuk aliansi dengan raja Aram, yang mengakibatkan kehancuran dan kekalahan besar bagi Yehuda. Ahaz menolak untuk bertobat meskipun peringatan nabi.

Hizkia, raja Yehuda, memulai pemerintahannya dengan reformasi besar, membersihkan Bait Allah dan mengembalikan ibadah yang benar kepada Tuhan. Ia juga mengadakan perayaan Paskah yang besar untuk seluruh Israel dan Yehuda.

Hizkia mengundang umat Israel yang tersisa untuk merayakan Paskah bersama di Yerusalem. Meskipun banyak orang dari Israel menolak, umat Yehuda merayakan dengan penuh sukacita, dan Tuhan memberkati mereka.

Hizkia melanjutkan reformasi dengan mengatur pengumpulan persembahan untuk Bait Allah dan memerintahkan pelayanan yang benar. Umat Israel dengan sukacita memberikan persembahan kepada Tuhan.

Hizkia menghadapi ancaman dari raja Asyur, Sanherib, tetapi berdoa kepada Tuhan dan mendapat pertolongan yang luar biasa. Sanherib kalah dan pulang ke negaranya. Hizkia kemudian sakit parah tetapi dipulihkan oleh Tuhan setelah berdoa.

Manasye, raja Yehuda, melakukan kejahatan besar dengan menyembah berhala, tetapi akhirnya bertobat setelah ditawan oleh raja Asyur dan dibebaskan. Manasye mengubah jalan hidupnya dan memperbaiki keadaan spiritual Yehuda.

Yosia, raja Yehuda, memulai reformasi besar untuk menghancurkan penyembahan berhala dan memperbaiki Bait Allah. Ketika Kitab Taurat ditemukan, Yosia memimpin seluruh bangsa untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan.

Yosia merayakan Paskah yang besar dan menyelesaikan reformasi agama di Yehuda. Namun, ia tewas dalam pertempuran melawan raja Mesir, Necho, yang menunjukkan bahwa kehancuran Yehuda sudah semakin dekat.

Setelah kematian Yosia, Yehuda jatuh ke dalam kejahatan di bawah raja-raja yang tidak setia. Akhirnya, kerajaan Yehuda dihancurkan oleh Babel, dan bangsa Israel dibawa ke pembuangan, menandai akhir dari kerajaan Yehuda.

the landscape era when Jesus existed_edited.jpg

Alkitab Suara Official

Support Our

Youtube Channel

PT. Inspirasi Utama

Puri Indah Financial Tower Lantai 16 - Unit 1603, Jl. Puri Lkr. Dalam Blok T8, RT.1/RW.2, Kembangan Sel., Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11610

Phone:

+62 21 22580625 / +62 21 22580626 / +62 21 22580627

Connect With Us

bottom of page