Partner Mendengar #FirmanSetiapHari
1 Raja - Raja
Sejarah pemerintahan Israel, dari akhir pemerintahan Raja Daud hingga jatuhnya kerajaan Israel Utara dan kehancuran Yerusalem. Kitab ini memuat cerita tentang pemerintahan Raja Salomo, pembagian kerajaan, serta berbagai raja yang memerintah setelahnya, termasuk kemunduran moral dan spiritual bangsa Israel.
Raja Daud yang sudah tua menunjuk Salomo sebagai penerusnya, meskipun Adoniah berusaha merebut tahta. Salomo diangkat sebagai raja dengan dukungan nabi Natan dan imam Zadok.
Daud meninggal dan memberi pesan kepada Salomo untuk tetap setia kepada Tuhan dan menuntaskan urusan politik. Salomo menguatkan pemerintahannya dengan menyingkirkan lawan-lawan politik.
Salomo meminta hikmat kepada Tuhan untuk memimpin Israel, dan Tuhan memberinya kebijaksanaan luar biasa serta kekayaan. Salomo menyelesaikan kasus sulit antara dua wanita yang memperebutkan bayi.
Salomo mengatur pemerintahan dengan bijaksana dan membangun kekuatan ekonomi serta politik Israel. Kerajaan Israel menjadi makmur, dan Salomo dikenal karena kebijaksanaannya.
Salomo menjalin aliansi dengan Hiram, raja Tirus, untuk membangun Bait Allah, yang melibatkan pengiriman bahan-bahan bangunan dan tenaga kerja.
Salomo membangun Bait Allah dengan rincian yang diberikan oleh Tuhan. Pembangunan berlangsung selama tujuh tahun dan Bait Allah menjadi sangat megah.
Salomo membangun istananya, yang memakan waktu lebih lama dari Bait Allah (13 tahun). Banyak perabotan mewah juga dibuat untuk Bait Allah.
Tabut Perjanjian dipindahkan ke Bait Allah. Salomo berdoa untuk meminta Tuhan mendengarkan doa umat-Nya yang datang ke Bait Allah.
Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dan berjanji memberkati kerajaannya selama ia setia kepada-Nya. Salomo melanjutkan pembangunan dan memperkuat kerajaan.
Ratu Syeba mengunjungi Salomo untuk menguji kebijaksanaannya dan sangat kagum. Salomo semakin terkenal karena kekayaannya dan kebijaksanaannya.
Salomo jatuh dalam dosa karena dipengaruhi oleh istrinya yang menyembah berhala. Tuhan memutuskan untuk memecah kerajaan Israel setelah kematiannya.
Setelah kematian Salomo, kerajaan Israel terpecah. Rehoboam, putra Salomo, memperburuk keadaan dengan menolak tuntutan rakyat, menyebabkan sepuluh suku Israel memberontak dan mengangkat Yerobeam sebagai raja mereka.
Seorang nabi dari Yehuda mengutuk Yerobeam karena mendirikan tempat ibadah di Betel. Yerobeam berusaha menangkap nabi itu, namun ia dihukum mati setelah melanggar perintah Tuhan.
Nabi Ahijah meramalkan kehancuran kerajaan Israel akibat penyembahan berhala Yerobeam. Rehoboam juga gagal memimpin dengan setia, dan kerajaan Yehuda mulai mengalami kemunduran.
Asa, raja Yehuda, melakukan reformasi agama yang besar, menghancurkan tempat penyembahan berhala. Namun, Yerobeam tetap berbuat jahat di Israel Utara.
Beberapa raja jahat memerintah di Israel Utara, termasuk Omri dan Ahab, yang memperkenalkan penyembahan Baal dan menikahi Izebel.
Nabi Elia muncul untuk menentang Ahab dan Izebel, mengutuk tanah dengan kekeringan. Tuhan memelihara Elia melalui burung gagak dan janda di Zarephath.
Elia menantang nabi-nabi Baal di Gunung Karmel untuk membuktikan siapa Tuhan yang benar. Tuhan menjawab doa Elia dengan api dari langit, dan nabi-nabi Baal dihukum mati.
Izebel mengancam Elia, yang melarikan diri ke Gunung Horeb. Tuhan berbicara kepadanya melalui suara lembut, memberi tugas baru untuk mengurapi penerusnya.
Ahab menang melawan Benhadad, raja Aram, tetapi membuat perjanjian damai dengan musuhnya, meskipun Tuhan memerintahkan agar Benhadad dihancurkan.
Ahab, dipengaruhi Izebel, merencanakan pembunuhan Naboth agar ia bisa mengambil kebunnya. Tuhan mengutuk Ahab dan Izebel, meramalkan kematian mereka sebagai akibat dari kejahatan ini.
Kematian Raja Ahab dalam perang melawan Aram. Nabi Mikha menubuatkan kekalahan Ahab, yang akhirnya terluka fatal dan mati di medan perang. Setelah Ahab wafat, Yerobeam II menggantikan dia sebagai raja Israel.