

Partner Mendengar #FirmanSetiapHari
2 Korintus
Kitab 2 Korintus merupakan surat pribadi Paulus kepada jemaat di Korintus. Di dalamnya, Paulus membela kerasulannya yang diragukan sebagian orang, menjelaskan penderitaan yang ia alami demi Injil, dan menunjukkan kasih serta kepeduliannya kepada jemaat. Ia juga menasihati agar jemaat bertobat dan mendukung pelayanan, termasuk memberi secara murah hati. Surat ini menekankan kelemahan manusia yang justru menjadi saluran kuasa Allah, serta pentingnya hidup dalam pendamaian dengan Allah melalui Kristus.
Paulus menghibur jemaat dan menjelaskan bahwa penderitaan membawa penghiburan dari Allah. Ia juga menjelaskan mengapa rencananya ke Korintus berubah.
Paulus mendorong pengampunan bagi orang yang pernah berbuat salah. Ia menegaskan pelayanannya tidak berdasarkan tipu daya, tetapi ketulusan dari Allah.
Ia membandingkan Perjanjian Lama dengan yang baru, menekankan bahwa pelayanan dalam Roh memberi kehidupan, bukan kematian.
Paulus menegaskan bahwa meski pelayan Tuhan mengalami penderitaan, kuasa Allah tetap nyata dalam kelemahan mereka.
Ditekankan tentang hidup dalam iman, bukan melihat. Paulus menjelaskan bahwa semua orang percaya adalah ciptaan baru dalam Kristus.
Paulus menyerukan agar jemaat hidup kudus dan tidak berkompromi dengan ketidakbenaran, karena mereka adalah bait Allah.
Ia bersukacita karena pertobatan jemaat setelah ditegur. Kesedihan mereka membawa pertobatan sejati, bukan penyesalan duniawi.
Paulus mengajar tentang kemurahan hati, menggunakan jemaat Makedonia sebagai teladan memberi meski dalam kekurangan.
Ia menekankan bahwa Allah mengasihi pemberi yang sukacita dan bahwa kemurahan hati mendatangkan berkat rohani dan pujian kepada Allah.
Paulus membela pelayanannya, menegaskan bahwa ia tidak berperang secara duniawi, tetapi dengan senjata rohani yang kuat.
Ia memperingatkan jemaat terhadap rasul-rasul palsu dan menceritakan penderitaan yang dialaminya demi Injil.
Paulus menceritakan pengalaman rohaninya dan "duri dalam daging" yang membuatnya bergantung pada kasih karunia Tuhan.
Paulus mengingatkan jemaat untuk menguji diri. Ia menutup surat dengan harapan akan pemulihan dan damai sejahtera dalam kasih Kristus.